Rabu, 30 Maret 2011

Anak Muda dan Ambisi

Bicara tentang anak muda terlintas pasti dalam pikiran Hebat, Smart, Berani dan lain sebagainya...
kalau kita mengingat kalimat Bung Karno "Berikan aku 10 pemuda maka akan kuubah dunia", secara tidak langsung dapat kita bayangkan begitu besar kekuatan yang dimiliki anak muda. tapi apakah jadinya jika anak muda tak punya Ambisi??
dalam hidup ini anak muda yang tidak punya ambisi sama saja dengan anak muda yang tidak berani mengejar apa yang di inginkan. hidup jadinya seperti tunggu nasib.
memang benar dalam hidup ini banyak hal-hal yang sudah sulit untuk di raih. tapi haruskah menjadi anak muda yang tidak berani maju menghadapi segala tantangan yang ada??
anak muda harusnya berani mengejar apa yang di impikan dan anak muda harusnya berani untuk mengeluarkan Ambisinya untuk meraih impian dan menghadapi tantangan yang ada. karena dengan begitu anak muda akan jauh lebih biasa maju ke depan di bandingkan tinggal di tempat menunggu nasib...
termasuk seperti apakah anda?? hanya anda yang tahu dan hanya anda yang bisa menentukan nasib anda...
sudah saatnya mengejar impian itu selagi anda masih muda... tancap gas sekencang-kencangnya dan keluarkan AMBISI itu...

Kamis, 02 Desember 2010

IBU

kemarin saya sudah menulis nih tentang figur ayah... rasanya kurang plong gitu kalau tidak bercerita juga tentang figure ibu... saya jadi mengingat cerita teman saya dan tentunya cerita tentang ibu saya sendiri bagaimana dia melahirkan saya yang akhirnya bisa besar begini. hahahahaha
teman saya pernah bercerita tentang ibunya yang pekerja keras untuk membiayai hidup dia dan adik-adiknya demi mencapai sebuah bangku sekolah. kalau di bandingkan ibu saya sih tidak sampai segitunya yah... cuma yang pasti saya juga merasakan dulunya ibu saya itu tidak menyayangi saya entah karena apa. tapi kalau sekarang buset deh.. seperti anaknya cuma ada saya, kadang senang juga sih tapi saya jadi selalu meningat adik saya ada perasaan ade saya nantinya juga merasa yang dulu saya rasakan. jadinya selalu mengingat kan ke ibu bahwa saya punya ade walau sudah di tahu sih, hehehehehe
kadang kalau melihat ibu saya sepertinya saya bisa bercermin deh. bercermin bukan karena mirip yah... tapi karena sifatnya itu loh sama dengan saya. contohnya kalau mau sesuatu langsung mau hari ini, suka marah dan pendendam, kalau marah tidak mau bicara suka menyendiri wah persis bangat deh.
kadang saya sangat jengkel dengan ibu saya yang banyak tanya... tapi mau di suruh diam juga kan tidak mungkin karena dia ibu saya.saya sih sebagai anak cuma selalu belajar untuk bisa menerima kekurangan ibu saya walau kadang saya melihat teman ibu saya yang bisa seperti teman dengan anaknya saya selalu berpikir coba ibu saya seperti itu (mungkin ndk yah??) hehehehehehe...

figure ibu tentu saja identik dengan wanita yang lembut, wanita yang biasa di bilang cerewet, dll
tapi anehnya figure itu yang  kita butuhkan selalu... figuru yang selalu melengkapi hari-hari kita bersama ayah kita... figuru yang selalu mengajarkan kita secara tidak langsung tentang sebuah kasih sayang yang besar, figuru yang selalu mengajarkan kita untuk bisa menghargai orang lain.

satu yang pasti saya sangat bangga dengan ibu saya... secerewet apapun dia walau hati ini menggerutu karena jengkel, saya selalu berdoa agar dia selallu bahagia dan saya rasa kita pun juga harusnya bangga dengan figure ibu... figur yang menjadi teladan kita mulai saat kita dalam kandungan sampai saat ini....

I Love my Mother n Father...


Rabu, 01 Desember 2010

Bapak dalam Belenggu Jiwa 3





ngomong2 soal tulisan saya tentang bapak.. jadi ingat pernah jadi bapak. tapi itu dalam sebuah pertunjukan yang Judulnya belenggu Jiwa 3 karya teman saya yang kurus kering dan jahil itu. hahahahaha...
jadi waktu itu saya di minta memerangkan figur bapak, nah masalahnya saya di suruh keliling makassar saat itu untuk survey kira-kira figur bapak seperti apa. gila aja.. masa saya harus memperhatikan bapak-bapak di makassar. tapi apa mau di bilang karena peran akhirnya mau tidak mau demi memahami peran itu surveylah saya...
masalah berikutnya muncul ketika saya harus menghadapi istri saya yang cacat dan anak-anak saya yang tak jelas asal usulnya itu (dalam teater).
busetlah saya bilang kasihan bangat hidup saya sudah hidupnya pas-pasan, istri cacat, cerewet, suka marah-marah, anak-anak yang tidak bisa menerima kenyataan, dll deh... pokoknya betul-betul Belenggu Jiwa seperti judulnya.
ya... ceritanya sih sesuai dengan kenyataan hidup yang terjadi di sekitar kita dan memang sangat sulit tapi dari situ saya belajar banyak hal bagaimana sebenarnya susahnya seorang bapak sebagai kepala rumah tangga dan bagaimana kita bisa menerima kenyataan bahwa kondisi kita memang seperti itu walau hanya sebuah pertunjukan tapi saya salute lah buat sutradara saya dan tentunya seluruh crew n pemain karena bisa menyampaikan tentang figure bapak yang sesungguhnya yang harus bisa mempertahankan keluarga di tengah belenggu jiwanya sendiri dan keluarganya... serta berani menghadapi belenggu jiwa itu... kita pun harusnya bisa...hehehehe

Bapak..

Zaman sekarang ini saya kadang merasa bahwa bahwa banyak orang merasa bahwa peran ayah dalam keluarga tidaklah sepenting dengan peran seorang ibu. Bukan hanya itu, banyak pula yang mengatakan zaman sekarang ini ibu pun bisa jadi kepala keluarga karena ibu juga bisa bekerja. Kalau di pikir-pikir, memanglah betul bahwa ibu pun sebagai seorang wanita zaman sekarang ini juga sudah bisa bekerja dan bahkan pendapatannya pun ada yang jauh lebih besar di bandingkan suaminya. Tapi walaupun ibu juga bisa bekerja, tetap lah tidak bisa mengantikan posisi suami sebagai kepala keluarga sebagai nahkoda yang memimpin keluarganya.
Saya punya seorang teman, dimana dalam kehidupan sehari-harinya dia tergolong orang yang hidupnya pas-pasan. Ayahnya sangat menyayangi keluarganya dan selalu berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya walupun dengan keuntungan yang pas-pasan. Tapi entah mengapa teman saya ini dan ibunya sendiri tak pernah bisa bangga dengan ayahnya. Yang ada malah mereka selalu menghina dan membenci ayahnya karena dianggap ayahnya itu tidak bisa mengurus keluarga. Apa lagi kalau mau di lihat saat ini teman saya sudah bekerja dan pendapatannya jauh lebih besar dari ayahnya. Kadang saya mau mengajak teman saya untuk bercerita, tapi kalau di singgung soal ayahnya rasanya ayahnya itu adalah orang yang tidak penting lagi bagi dirinya. Tapi anehnya dan membuat saya terkesan adalah ayahnya tidak membenci anaknya dan malah semakin menyayangi keluarganya walupun kadang dia sendiri merasa sedih melihat perlakuan anak-anaknya dan istrinya kepadanya.
Disisi satu sisi saya jadi teringat dengan ayah saya sendiri, ayah yang dulu tak pernah saya rasa menyayangi saya, ayah yang dulu saya rasa cuma mengangap saya sebagai anak pungut. Cerita ini bermula saat saya masih kecil, dimana setiap melakukan sesuatu saya pasti dapat marah, ketika saya dapat marah, rasa benci saya terhadap ayah saya rasanya sangat besar dalam hati saat itu. Rasanya semua kebaikan yang dilakukannya kepada saya tak pernah saya ingat yang ada hanya kebencian. Tapi untunglah kebencian itu tak berlangsung lama, dimana seiring waktu yang berjalan, ternyata saya menyadari bahwa apa yang dilakukan ayah saya bukan karena ingin menyiksa melainkan mendidik saya sehingga bisa menjadi anak dan manusia yang berguna baik itu bagi keluarga dan masyarakat. seandainya kalau saya tidak di didik seperti dulu sama ayah saya, mungkin sampai saat ini saya tidak menjadi seperti sekarang. Menjadi orang yang bisa bergaul dengan banyak orang, menjadi orang yang bisa di percaya oleh orang lain dan lain sebagainya. Walau kadang saya masih sering berbeda pemahaman dan pandangan dengan ayah saya apalagi ketika membuat suatu keputusan yang besar yang kadang menurutnya itu tidak bagus, saya tetap belajar untuk memahami pikirannya dan selalu belajar dari semua pengalaman yang dimilikinya.
Sudah saatnya buat semua orang menyadari pentingnya peran seorang ayah dalam sebuah keluarga. Dunia hanya akan bisa berubah jika asa anak-anak yang percaya kepada orang lain dan bisa dibutuhkan oleh masyarakat luas. Satu hal yang harus kita sadari bahwa seorang ayah hanyalah seorang manusia biasa yang tidak lepas dari berbagai macam kekurangan. Saya pun sendiri sebagi seorang anak bukan hanya tahu menuntut kepada orang tua untuk memenuhi kebutuhan saya, tapi sebagi anak bagaimana saya bisa memahami dan mengerti kondisi keluarga yang ada dan tidak menuntut terlalu banyak karena saya menyadari bukanlah suatu pekerjaan yang mudah bagi seorang ayah untuk menjadi pemimpin dalam keluarganya.
Di dunia ini dimana pun itu figure ayah sama pentingnya dengan figure ibu. Banyak yang mengatakan ibu bisa mengatikan figure bapak, begitu pun sebaliknya, ayah bisa mengantikan figure ibu. Tapi satu yang pasti menurut saya tidak ada yang bisa mengantikan figure ayah dan ibu kecuali mereka sendiri yang menjalankannya. Semuanya mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing termasuk diri sendiri. Sampai kapan pun pribahasa tentang penyesalan selalu belakangan datangnya tak akan pernah bisa terhindarkan dari kehidupan ini jika tidak menyadari apa yang sebenarnya tahu seharusnya kita lakukan saat ini.
Rasanya saat sekarang ini yang harus dilakukan oleh seorang ayah bukan lagi berpikir bagaimana agar anaknya selalu ada disampingnya dan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, melainkan berpikir bagaimana agar anak-anak kelak tidak menjadi seorang koruptor atau melakukan perbuatan yang merugikan orang lain dan negara.
Satu hal yang pasti seburuk apa pun seorang ayah, dia selalu mencintai keluarganya dan selalu rela berkorban demi keluarga. Dan sebagai seorang anak, kebahagiaan seorang ayah bukan saat melihat anaknya punya uang yang banyak, tapi melihat anaknya bisa menjadi orang yang berguna buat masyarakat. Itulah kebahagiaan yang paling besar bagi seorang ayah buat anak-anaknya…

Aku dan Sahabat

Aku…. Dan Kamu….
Aku dan Persahabatan….
Aku dan Cinta….
Aku…
Aku… dan Aku….
Aku tak tahu kenapa aku bisa lahir di dunia ini…
Aku tak tak tahu kenapa di dunia ini ada yang namanya Persahabatan dan Cinta….
Mungkin kamu…. Atau orang di samping kamu tahu…
Ketika aku mau menutup mataku dari semua ini
Aku malah semakin terjerumus dengan Persahabatan dan Cinta
Padahal aku tak punya apa-apa…
Kegagahan, dan kekayaan aku tak punya sama sekali….
Bahkan Keren dan PD pun tak aku punya…
Yang aku punya cuma dia…
Dia yang memberi aku apa yang tak pernah terbayangkan dalam hidupku…
Di saat aku Susah atau Senang…
dia itu selalu menemaniku dan membantuku….
Dia itu tidak lain adalah Teman….
Teman yang selalu mengisi hari-hari kita dengan tawa…
Teman yang selalu ada buat kita baik di kala suka maupun duka…
Teman yang selalu berusaha mengerti keinginan kita…
Teman yang memberikan sejuta arti hidup ini dengan CINTA…
Cinta seorang teman buat sahabat-sahabatnya…

Temanku yang juga guruku, seorang seniman pernah berkata…
Disini kita bertemu…
Saling memberi..
Saling berbagi….
CINTA…
Aku Pingin Punya Apa-apa….
Tapi tetap punya cinta…
Aku pingin memberi…
Tapi yang dapat kuberi Cuma Cinta….
( Djamal_Dilaga )

Minggu, 21 November 2010

KOTAK

Banyak anak muda yang tanpa di sadari hidupnya itu berhenti di tengah rutinitasnya.
Terutama di dalam impian dan keinginan untuk melakukan sesuatu yang ingin dibuatnya. Hidup serasa berada di dalam sebuah kotak,
sebuah tempat yang buntu.
Hal itu, membuat kita hanya berputar-putar pada satu tempat saja dan tak tahu bagaimana jalan keluarnya!!!


Dalam pergaulan sehari-hari, banyak saya temui teman-teman yang tak punya impian. Tapi, tak jarang juga yang punya impian, tapi hidupnya terhenti di tengah jalan dengan berbagai kendala seperti, tidak punya duit, orang tua tidak setuju, kurang percaya diri, tidak mau capek, dll. Ada juga anak muda yang mengatakan, untuk apa pusing-pusing berpikir mau punya impian apa, toh, nanti juga dapat warisan dari orang tua dan buntut-buntutnya meneruskan usaha orang tua!!!

Dulu, saya juga termasuk orang yang sama dengan mereka. Apalagi, saya lahir dan dibesarkan dikalangan orang cina. Dimana banyak falsafah hidup yang harus dipatuhi, kalau tidak mau dibilang anak durhaka. Akan tetapi, setelah saya memasuki masa untuk kuliah, tak di sangka saya menemukan suatu hal yang tak pernah saya duga, mulai dari banyak pergaulan yang tak melihat kaya dan miskin, dan yang lebih tak pernah saya bayangkan akan temui yaitu dunia teater dan dalam ajaran agama yang saya anut saat ini. Di kedua tempat itu saya banyak belajar tentang pentingnya anak muda yang punya impian. Di situ saya merasa bahwa betapa miskinnya hidup ini jika tak punya impian buat diri sendiri.

Mencari apa yang aku inginkan bukanlah sesuatu yang mudah karena sebagai anak muda pasti banyak hal yang aku inginkan. Tapi dari banyak hal yang aku inginkan, aku harus berani mutusin 1 yang menurut aku paling ingin aku gapai buat hidupku. Walau saya tahu bahwa untuk maju dan menggapai impian saya, banyak hal yang harus dipelajari dan menguras banyak energi. Tapi saya sadar bahwa ketika saya memutuskan impian saya maka saya harus kerja keras untuk menggapainnya karena impian yang saya inginkan berasal dari diri sendiri dan bukan dari orang lain. Impian yang saya pilih sendiri bukan berarti membuat saya menjadi anak yang pemberontak ataupun durhaka akan tetapi karena saya percaya nasib ditangan saya sendiri dan bukan ditangan orang tua ataupun orang lain.



Tetapi, untuk menelusuri jalan menuju impianku, bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Rintangan demi rintangan mulai muncul baik itu dari orang tua, diri sendiri, teman, dan pacar. Semua rintangan itu, bagaikan sebuah labirin, sesuatu yang sangat rumit dan berbelit-belit. Hingga pada akhirnya, menggapai impian sendiri atau meneruskan usaha orang tua tetap saja punya permasalahan, tentunya dengan tingkat permasalahan yang berbeda pula.

Akar permasalahan tanpa kita sadari sebagai seorang manusia itu berasal dari saat kita kecil. Dimana rata-rata hampir semua orang sejak kecil sudah dididik atau ditanamkan dalam pikirannya agar besar nanti kerjanya adalah untuk cari duit. Oleh karena itu, maka pergaulan anak dibatasi. Padahal, sebenarnya kalau kita semua sadari bahwa pergaulan sejak kecil adalah awal bagi kita semua manusia untuk interest terhadap hal yang baru. Bukan hanya interest terhadap orang, tetapi juga terhadap segala benda dan segala macam hal yang ada di sekitar kita. Hal tersebut, kelak akan sangat membantu kita untuk dapat keluar dari yang namanya situasi mentok.

Siapapun itu akan lelah jika hidupnya terus mentok dan selalu terbentur. Rasanya sudah saatnya buat kita semua untuk keluar dari ‘kotak’ kehidupan ini. Kotak yang sebenarnya tanpa kita sadari adalah perbuatan kita sendiri. Mungkin memang akan sangat sulit dan butuh sebuah perjuangan untuk keluar dari kotak kehidupan, akan tetapi percaya atau tidak kita semua punya kekuatan untuk mendobrak kota kehidupan itu.

Kekuatan yang tanpa kita sadari dan setiap manusia memilikinya, yakni impian. Sebuah impian yang dapat mengubah kehidupan seseorang dan menjadikannya manusia yang sesungguhnya. Hingga pada akhirnya, maju dan terus melangkah untuk menggapai sebuah impian bisa menjadi solusi untuk keluar dari labirin kehidupan ini. Sehingga kelak Aku, Anda, dan siapapun itu, menjadi anak muda yang berani untuk mengambil segala tantangan yang ada dalam hidup dan terbebas dari kata mentok, mentok, dan mentok.
So... mari maju dan hadapi tantangan hidup, dobrak kota kehidupan di dalam hati dan
get your dream……

Arti Seorang Sahabat…..


Mungkin salah satu hal di dunia ini yang paling membahagiakan adalah ketika Aku, Kau atau Dia menemukan seorang yang menjadi sahabat sejati….
Sejenak kita coba untuk mencari tahu apa sih itu teman dan sahabat?? Ada orang yang mengatakan teman itu Cuma teman. Teman itu cuma dianggap sebagai tempat untuk bersenang-senang sementara atau di saat-saat tertentu. Tapi kalau sahabat itu lebih dari yang namanya teman, sahabat bagaikan saudara yang selalu ada di dekat kita. Bahkan ada orang yang sudah menganggap sahabat itu lebih dari yang namanya saudara karena ketika tertawa, menangis, sahabatlah yang paling sering berada di samping kita untuk menemani. Ia selalu mendengar segala macam persoalan yang menggeluti kita.
Kalau mau di sebut Hebat atau luar biasa, ya… sahabat termasuk orang yang patut untuk disebut orang yang hebat n luar biasa…
Tapi bagaimana dengan orang yang kita anggap sebagai Sahabat itu??
Apakah ia merasakan dan sepikiran dengan kita tentang arti sebuah sahabat dan menganggap kita sebagai sahabatnya???
Mungkin secara keseluruhan, tidak selamanya orang yang kita anggap sebagai sahabat itu menggangap kita sebagai sahabat. Kenapa bisa demikian??? Ya.. mungkin karena tiap-tiap orang itu mempunyai pemikiran dan perasaan yang berbeda dengan kita.
Ada kadang sahabat yang menganngap bahwa sahabat itu sama saja dengan yang lain... Dalam hal ini sahabat pun bisa di jadikan sebagai saingan dalam hidup.
Ada sahabat yang membuat kita kecewa…
Ada sahabat yang memanfaatin kita, dll...
Suatu hal yang kadang membuat kita kecewa, tapi kita jangan pernah takut, karena yang namanya sahabat yang sebenarnya, dia pasti akan menjaga sahabatnya seperti dia menjaga dirinya sendiri. Karena ada sahabat yang rela berkorban untuk sahabatnya di banding ia harus memilih orang yang di cintainnya…
Ada juga seorang sahabat yang lebih memilih sahabatnya di banding keluarganya …
dan bahkan ada orang yang rela menderita demi sahabatnya..
semuanya itu dilakukannya tanpa menginginkan suatu balasan buat dirinya karena menurutnya itu kebahagiaan sahabatnya adalah kebahagiaan buat dirinya juga, walaupun kita tahu bahwa kadang kita dianggap bodoh atau penakut atau apalah yang menurut orang itu tidak baik.
Mungkin itu sedikit dari apa yang dilakukan sahabat-sahabat kita buat diri kita.. tapi semuanya itu haruslah kita sadari karena sekecil apapun itu, pengorbanan sahabat sangat berarti baut diri kita…walaupun kadang ego kita membuat kita buta dari semuanya….
Satu hal yang perlu ada di dalam persahabatan adalah komunikasi.. jika kita atau sahabat kita berbuat salah, janganlah pernah takut untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan kita, jangan pernah menjadi orang yang sombong karena merasa Benar, Karena itu akan membuatmu jatuh dan jauh dari yang namanya persahabatan... memang itu sangat ironis jika kita melihatnya, tapi itu bisa saja terjadi jika kita sering membuat luka di hati sahabat kita. Karena itu, ketika kamu telah menemukan sahabat sejati dalam dirimu, jagalah perasaan sahabatmu dengan baik seperti kau menjaga perasaanmu sendiri. Karena sebuah luka yang tergores dalam persahabatan tidak akan mudah hilang seperti kita membalikkan tangan…











Bear